Aliansi Aksi Damai Bela Slamet, Tuntut Kekerasan Polres


LPM Saka, Warta Lokal - Aliansi Aksi Damai Bela Slamet kembali lakukan long march dari depan IAIN Purwokerto menuju alun-alun kota menuntut kekerasan Polres dan menolak pembangunan  PLTPB pada Selasa, (10/10).

Aksi ini menuntut Polres dan Satpol PP atas tindak kekerasan yang dilakukan dengan anarkis malam selasa (9/10) pada pukul 10 malam. Korban kekerasan pemukulan berjumlah 52 orang, 24 ditangkap, 2 orang sesak nafas dan dilarikan ke rumah sakit. Salah satu dari korban tersebut ada yang mengalami retak tulang hidung, lebam di wajah, dan daun telinga sedikit sobek. Bahkan Polres juga salah tangkap, ia menangkap pemuda yang sedang kebetulan membeli minuman di depan area Sipanji.

Kekerasan tersebut dilakukan karena aliansi sudah diberikan waktu hingga maghrib, namun aliansi tidak kunjung membubarkan barisannya hingga pukul 22.00 malam. Aliansi  justru membangun panggung kebudayan dan tenda sebagai simbol untuk menunggu Bupati atas kejelasannya terhadap pembangunan PLTPB. Pihak Polres sudah memberikan peringatan berulang kali untuk membubarkan aliansi namun mereka tetap bertahan. Akhirnya oknum polisi dan satpol PP membentuk brigade untuk membubarkan aliansi yang tidak mau bubar tersebut.

Áksi long march yang dilakukan pada selasa (10/10) dari pukul 2 siang ini akhirnya ditanggapi oleh Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein. Aliansi yang terdiri dari mahasiswa IAIN Purwokerto, UNSOED, UMP serta masyarakat korban pembangunan PLTPB hadir di jalan raya depan Rita Super Mall menyampaikan suaranya kepada Bupati dengan guyuran hujan lebat.

“Salam sejahterah, Merdeka! Anak-anakku semuanya, pertama saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya yang terjadi kemarin malam. Saya merasa menyesal dan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Yang kedua bahwa tuntutan kalian, saya harus menemui teman-teman semuanya , saya datang ke sini. Yang ke tiga, keluhan dari pada anak semuanya sudah saya sampaikan langsung kepada pak Gubernur. Jadi sekarang tinggal bapak gubernur yang akan memberikan keputusan. Keputusan apa terserah bapak Gubernur. Apakah bapak gubernur akan bertindak apa, saya menurut karena saya adalah anak buahnya. Saya harus loyal kepada bapak Gubernur dan saya harus loyal kepada bapak Presiden” ujar Ir. Achmad Husein pada saat memenuhi panggilan aliansi.

Setelah Bupati Banyumas menemui aliansi lalu ia kembali ke Sipanji. Aliansi mulai geram dan ingin kembali menuju Sipanji. Namun satpol PP dan Polres menutup gerbang dan berbaris rapi menutup gerbang Sipanji. Mengingat kejadian semalam, maka aliansi hanya menetap di tengah alun-alun berputar membuat lingkaran dan memberikan orasi-orasi. Mereka menuntut Bupati untuk memindahkan alat-alat berat pembangunan PLTPB dan menuntut atas kekerasan yang dilakukan hingga handphone, kamera, alat-alat lainnya yang dirusak dan dirampas tidak kunjung diganti dan dikembalikan. Aksi melingkar tersebut dimulai dengan orasi, curahan para korban tangkap yang dibebaskan siang pada pukul 11.00 WIB. Lalu aksi diakhiri dengan evaluasi, pernyataan sikap, dan doa bersama.

Penulis: Ahmad Nur Aji Wibowo
Editor: Anggita Aprilia Sari

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post