Waktu Sempat yang Lebih Sempit




Sajak Nur Rohmah Sri Rezeki

Gelombang Waktu
Putih abu-abu menyamakan kita sore itu
Menempatkan kita pada prolog yang sama
Tetapi membuat beku suasana di obrolan
Kita yang melahirkan satu tanda tanya
Kenapa di masa depan waktu bergelombang?

Lalu kita terjebak dalam labirin tawa
Batas kita adalah dinding kebersamaan
Yang kita tahu hanya satu rutinitas 
Dengan membagi sepotong duka dan tawa

Sementara semesta berbisik padaku
Katanya rumput-rumput merekam jejak kita
Dan langit bergumam dengan keiriannya
Aku tersipu
Ternyata ketika siang waktu membiru
Sedang sore waktu menjadi jingga

Purwokerto, 25 Febuari 2018

Sempat yang Lebih Sempit

Di dalam pertautan yang marah
Aku dikutuk oleh waktu yang gundah
Tanpa ampun
Tanpa belas kasih

Lalu kau datang bersimpuh
Tepat ketika tatapku jatuh
Pada matamu yang binar dan aduh

Lalu aku tahu di rumah ada dua insan yang
Menungguku pulang dengan warna merekah
Sebagai pendoa yang merindu berkah

Tetapi masa berasa pada rasa
Sedang aku terjerat pada jiwa yang melarat
Lalu adakah sempat yang lebih sempit dari ini?

Purwokerto, 14 Maret 2018

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post