Akhir Karir, Akhir Hayat Sang Kapten


LPM Saka, Warta Nasional - Pria kelahiran Lamongan, 2 Juni 1979 ini biasa disapa Huda. Sejak kecil dia sangat menyukai sepak bola. Perjalanan karirnya di lapangan hijau dimulai bersama Persela Lamongan sebagai keeper.

Loyalitas di persela

Persela Lamongan adalah klub sepak bola pertama dan terakhir yang ia bela. Choirul Huda resmi menjadi pemain persela pada tahun 1999. Menurutnya membela klub daerahnya sendiri adalah sebuah kewajiban dan hal yang paling membanggakan. Ialah yang merasakan bagaimana perjuangan klub yang mendapat julukan Laskar Joko Tingkir itu dari Divisi 1, Divisi 2, Divisi utama hingga liga super Indonesia.

Diangkat menjadi PNS

Karena kesetiaan dan prestasinya di Persela Lamongan itu, pemerintah Lamongan mengangkat Choirul Huda sebagai PNS pada tahun 2008. Namun, setelah menjadi PNS ia masih berkeinginan untuk kuliah. Sayangnya kesibukan menjadi halangan.

Terinspirasi Buffon

Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, Choirul Huda masih ingin bermain secara profesional di dunia sepak bola dan memberikan prestasi untuk Persela Lamongan. Itu adalah keinginannya yang terinspirasi dari salah satu kiper Italia yaitu Buffon.

Akhir karir, akhir hayat

15 Oktober 2017 adalah hari dimana dunia sepak bola berduka. Satu nyawa hilang di lapangan hijau. Choirul Huda berbenturan dengan rekan se-timnya, Rodriguez, pada saat laga melawan Semen Padang. Meskipin sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa sang kapten ini sudah tidak tertolong lagi. Selamat jalan kapten.

Penulis: Ika Sriani
Editor  : Anggita Aprilia Sari
Illustrasi: Muhamad Hafsin

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post