Disinyalir Tidak Dapat Fasilitas, Kontingen Asal Kota Liwet Terlantar




Purwokerto, LPM SAKA – Rupanya, ketika kontingen lain menginap di hotel mewah. Kontingen asal kota Liwet menginap di Laboratorium Fakultas Dakwah. Disinyalir tak dapat fasilitas, kontingen tersebut terlantar.  

Rabu (25/4) siang Laboratorium Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto nampak pemandangan yang tak biasa. Lantaran, ada seragam tim sepak bola yang tengah dijemur di pelataran. Seketika ruang Komunitas Laboratorium Fakultas Dakwah dipenuhi wajah-wajah asing yang nampak lesu terbaring di kasur yang jarang digelar. 

Selama Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) VII yang diikuti Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia berlangsung, 25-27 April 2018. Kontingen dari berbagai penjuru menginap di hotel mewah Purwokerto. Namun, tidak berlaku untuk kontingen IAIN Surakarta cabang olahraga (cabor) sepak bola. 

Sebab, setelah menempuh perjalanan selama sepuluh jam dari Solo ke Purwokerto. Kontingen cabor sepak bola yang sampai Selasa malam di IAIN Purwokerto, langsung menuju ke Laboratorium Fakultas Dakwah yang dipandu oleh panitia. Ada alasan kuat yang menjadikan kontingen tersebut tidak menginap di hotel. 

“Kita berangkat naik bus IAIN Surakarta. Kita alhamdulillah berangkat pakai dana pribadi. Kita ceritanya baru merintis agar diakui di kampus cabang olahraga sepak bola. Karena dulunya, cabang tersebut vakum lama,” ujar salah satu atlet sepak bola IAIN Surakarta, Bagas Nur Huda, saat ditemui di Laboratorium Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto, Rabu (25/4).

Berbekal dana dan makan seadanya, tidak menyurutkan semangat para atlet cabor sepak bola asal kota Liwet tersebut. Lantaran punya misi agar bisa mengambil hati pihak kampus dengan mulai menghidupkan kembali cabor sepak bola IAIN Surakarta. Dengan cara mencoba ke luar dari kampus dan bertanding di lapangan besar.

“Mereka tidak mendapat kesempatan dari kampus, tapi mereka nekat berangkat IPPBMM dengan usaha mereka yang tentunya tidak bisa dibilang kecil. Ketika mereka harus bertanding demi nama IAIN Surakarta, mereka rela menempati Laboratorium Fakultas Dakwah yang cukup sempit untuk orang sebanyak itu, ujar Laison officer (LO) kontingen IAIN Surakarta, Solikhatun Marfu’ah, melalui pesan singkat Minggu (29/4). 



Pertandingan cabor sepak bola IPPBMM dibagi menjadi grup A dan grup B. Pertandingan grup A dilaksanakan di lapangan Soesilo Soedirman dan grup B di lapangan Brimob. Kontingen IAIN Surakarta masuk di grup B.

Rabu pagi, IAIN Surakarta langsung bertanding melawan IAIN Salatiga. Menghasilkan skor 0-2. Untuk mengejar kekalahan, pada babak penyisihan Kamis (27/4) pagi, IAIN Surakarta unggul dua skor dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung. Sonny Andrian dan Muhammad Irbat masing-masing yang mencetak satu gol.  

Dilanjutkan Kamis siang, IAIN Surakarta bertanding melawan UIN Syarif Hidayatullah. Namun, dalam babak penyisihan tersebut, IAIN Surakarta tersisih dari UIN Syarif Hidatullah lantaran menghasilkan skor 0-2. 

“Perjalanan ini salah satu pengalanan paling berharga buat kita. Kekalahan kemarin merupakan cambuk semangat buat tim kita agar lebih baik ke depannya. Semoga tahun selanjutnya kita bisa mengikuti pertandingan ini dengan pasukan tim yang lebih matang lagi,” tutup salah satu atlet sepak bola IAIN Surakarta, Bagas Triaji Wibisono.

Akhirnya, kontingen IAIN Surakarta cabor sepak bola memutuskan untuk pulang Kamis sore ke Solo. Tanpa mengikuti penutupan IPPBMM yang digelar di Auditorium Utama IAIN Purwokerto, Jumat (27/4). 

Reporter         : Umi Uswatun Hasanah
Editor             : Ahmad Nur Aji Wibowo

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post