Menilik Wajah Politik Kampus Jelang Pemiluwa 2021

Ilustrasi : Keengamer.com


LPM Saka, Purwokerto - Pelaksanaan pemilihan umum mahasiswa (Pemiluwa) tinggal menghitung hari. Dilansir dari akun @ppmiainpwt_2021, Panitia Pemilihan Mahasiswa (PPM) telah mengumumkan sebanyak 5 partai politik dan 33 pasangan calon (paslon) Ketua dan Wakil Ketua Lembaga Kemahasiswaan (LK) dinyatakan lolos verifikasi, Rabu (13/01/2021). Setelah melewati berbagai tahapan, parpol dan calon LK tersebut sebagai peserta dalam kontestasi politik terbesar di IAIN Purwokerto.


Dalam pemiluwa tahun ini calon LK banyak diusungkan oleh partai-partai. Dari total 68 peserta, hanya terdapat 2 orang yang berasal dari independen. Pun tidak lolos verifikasi. Partai Kebangkitan Mahasiswa (PAKEM) misalnya yang melandingkan sebanyak 15 calon dengan salah satunya calon Ketua DEMA institut. Partai Jalan Lurus (JALUR) dengan 5 calon yakni 1 orang di DEMA Institut, 1 orang di DEMA fakultas, dan 3 orang lainnya di HMJ.


Partai lainnya seperti Bintang Orbit Mahasiswa (BOM) melandingkan 7 calon dengan 5 calon yang berhasil diloloskan dan 2 tidak diloloskan. Selanjutnya dari Partai Aliansi Mahasiswa (PAM) terdapat 4 calon dengan rincian 1 di DEMA institut, 1 di DEMA fakultas, dan 2 di HMJ. Sementara itu, Partai Daulah Demokrasi Bergerak (PD2B) tidak menyebutkan berapa calon yang akan dilandingkan.


Pemiluwa tahun ini diselenggarakan secara online guna mengurangi angka penyebaran Covid-19. Menurut Relik Sulistiyo, juru bicara Partai Kebangkitan Mahasiswa menyebutkan bahwa pemiluwa kali ini adalah suatu hal yang baru karena baru kali ini dilakukan secara online.


“Sebab kita diberi cobaan oleh Allah yaitu Covid-19.  Sehingga kita harus berpikir lebih cerdas dan maju lagi, karena sekarang ini kita dibatasi dalam hal tatap muka secara langsung,” ungkap Relik, saat dihubungi LPM Saka via WhatsApp, Kamis (14/01/2021).


Pemiluwa, Apa Kata Mereka?

Rangkaian pemiluwa setiap tahun selalu membawa tanda tanya. Seperti yang diungkapkan oleh ketua partai BOM Yustin Intan. Ia merasa terdapat kejanggalan pada proses pemiluwa kali ini.


”Kalau dari aku sendiri setelah melihat mulai dari sosialisasi pemiluwa itu bisa dibilang masih banyak sekali kejanggalan mulai dari sosialisasi yang terbatas dan hanya dihadiri oleh ketua partai dan ketua LK, yang lainnya itu online, dan saat penyampaian sosialisasi pun tidak maksimal dimana pada saat zoom meeting penyampaian hanya dilakukan dengan penjelasan saja tanpa ditampilkan bukti screen terkait undang-undang turunan dan lainnya,” katanya saat dihubungi LPM Saka secara daring.


Senada dengan hal tersebut, Ketua Partai Jalur, Laeli Ismiyati menyoroti perihal kampanye dan branding. Ia menuturkan bahwa dalam sosialisasi pemiluwa kemarin seharusnya kampanye dan branding hanya boleh dilakukan pada tanggal yang sudah ditetapkan yaitu tanggal 18-19 Januari dengan media instagram dan facebook.


“Banyak dari mungkin mahasiswa baru yang belum mengerti atau mahasiswa non organisasi yang mendapatkan japri atau ajakan dari beberapa calon untuk mendukungnya. Itu sangat banyak ditemukan dan seharusnya masuk ke pelanggaran, karena sudah masuk ke dalam kampanye. Saya sering dapat laporan dari anak-anak yang lapor pada kami itu terkait mohon dukungan, saya bilangnya tuh nyolong start. Kadang ngerasa kalo kita sudah taat aturan, ternyata ada yang melanggar. Tapi ketika kami laporkan, sanksinya ngga seberapa,” jelasnya kepada LPM Saka, Kamis (14/01/2021).


Sementara itu, ketua PAM, Anugerah Mustika Aji berpendapat lain. Saat dihubungi LPM Saka via daring, Anugerah mengatakan bahwa pemiluwa kali ini secara teknis semuanya sesuai dengan apa yang telah di sampaikan oleh PPM. Hanya saja ia menyayangkan terkait pemberkasan karena dalam masa pandemi dari PPM mewajibkan pengumpulan pemberkasan secara online dan offline, namun sistem gugurnya tidak sama antara online dengan offline


Juru bicara PAKEM, Relik Sulistiyo, merasa tidak ada yang kurang dalam pemiluwa tahun ini. Karena menurutnya setiap tahun selalu berbeda orang dan dihadang suatu hal yang baru yaitu pemilihan online dimana setiap kepengurusan punya dasar dan peraturan sendiri-sendiri. Sehingga PAKEM akan mengikuti sesuai prosedur yang sudah diberikan oleh PPM.


Wilda Dzanur Athyar, ketua PD2B juga tidak memberikan banyak komentar terkait pemiluwa kali ini.

No comment. Pada prinsipnya saya mengikuti apa yang sudah PPM dan PANWAS atur. Namun ketika ada hal yang bagi saya kurang cocok, saya akan menggunakan hak saya sebagai peserta pemilihan mahasiswa. Harapannya, mudah-mudahan PD2B mendapatkan suara terbanyak pada pemiluwa kali ini dan pemiluwa ini mendapatkan hasil yang baik,” ungkapnya.



Reporter     : Pandika Adi Putra & Mukhammad Khoeru Tamam

Editor         : Ulfatul Khoolidah

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post