Kampanye Tanpa Mahasiswa: Menjaga Marwah Demokrasi

Ilustrasi: Pinterest


PURWOKERTO, LPM Saka - Kontestasi politik mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) telah melalui masa kampanye politik pada Jumat - Sabtu, (4-5/02/2022). Dilansir dari akun instagram @ppmuinsaizu_2022 tahap pencoblosan akan dilaksanakan pada Sabtu, (12/02/2022) mendatang.


Sebanyak 4 partai politik mahasiswa dan 32 calon kandidat ketua dan wakil ketua lembaga kemahasiswaan (LK) eksekutif diumumkan lolos verifikasi berkas pada Minggu, (30/01/2022) lalu. Sebanyak 22 calon kandidat LK eksekutif yang lolos berhadapan dengan kotak kosong.


Ketua panitia pemilihan umum mahasiswa (PPM), Nur Iskandar menyampaikan bahwa kampanye dilakukan selama dua hari menggunakan dua sistem offline dan online, strategi penggunaan kedua sistem itu dikembalikan juga ke setiap partai.


“PPM menyediakan offline diselenggarakan di kampus yang sudah ada ketentuan jadwalnya, untuk yang online ada teknis peraturannya berdasarkan Instagram dan tiktok. WhatsApp hanya untuk menyebar link.” Jelas Iskandar saat dihubungi LPM Saka.


Kampanye sudah berakhir pada  Sabtu kemarin, delik kampanye saling bersahutan menyerang lawan. Ketua Umum Partai Bintang Orbit Mahasiswa (BOM), Anisa Tri Kusuma Retno Sumekar yang menyebut kurangnya kejelasan dari PPM terhadap aturan kampanye mahasiswa.


“Banyak dari teman-teman sebelah (Partai lain) menshare foto lewat WA, kampanye itu dialibikan karena tidak membawa logo. Semuanya yang di buat rata-rata calon. Menurutku mereka sangat jelas dan perlu ada kejelasan lagi dari PPM mengenai aturan kampanye”. Terang Anisa Tri Kusuma.


Ketua PPM, Nur Iskandar memberikan tanggapan terkait adanya pelanggaran yang dilakukan saat kampanye, PPM bisa menerima laporan itu via online atau komentar instagram.


“Dari ppm menerima gugatan, kalau teman-teman menemukan pelanggaran bisa dikomunikasikan via online, tapi sampai hari ini belum ada yang melaporkan pelanggaran.” Tutur Nur Iskandar.


Tanggapan Sistem Kampanye

Ramzi Dimas Yanuar selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan mahasiswa (PAKEM) menyampaikan bahwa kampanye secara online dan offline bisa efektif serta menjadi masa penyesuaian bagi mahasiswa.


“Jadi dapat disimpulkan bahwa online ini memang efektif, di offline tersebut nantinya kader-kader partai melatih penyesuaian kultur Daring ke luring juga.” Terang Ramzi.



Dihadapi aturan dua sistem kampanye secara offline dan online, Sekretaris Jenderal Partai Jalur mengungkapkan kebingungannya dan mengkritik pasangan calon sudah branding duluan sebelum masa kampanye kemarin.


“Mengenai kampanye online ini kayaknya sedikit membingungkan terlebih mengenai jadwal kampanye, pasalnya sebelum waktu kampanye telah tiba sudah banyak yang mengupload pasangan yg akan maju di LK, ya meski ga ada embel-embel ajakan.” Ungkap Farih Wahyu Subekti.


Menanggapi hal serupa, Ketua Umum partai Daulah Demokrasi Bergerak (PD2B) menyampaikan bahwa kampanye offline perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas kader-kadernya.


“Bukan masalah dilihat atau engga, semua kader calon LK, mereka berorasi jadi bukan cuman sekedar eksistensi, melatih kader untuk berkualitas.” Kata Faisal Najib.


Sedangkan Ketua Umum Pusat Partai Bintang Orbit Mahasiswa (BOM) Anisa Tri Kusuma Retno Sumekar mempertanyakan terkait kepentingan diadakannya kampanye secara offline


“Terkesan seperti sengaja diadakan saat mahasiswa sedang tidak berada di kampus, ketika ada kampanye offline urgensinya harus dipertanyakan, ketika offline alasannya pun harus jelas,” ucap Anisa Tri Kusuma Retno Sumekar.


Sebelumnya, Ketua Panitia Pemiluwa telah menyampaikan terkait kampanye offline dilaksanakan itu sudah dibicarakan oleh divisi acara Pemiluwa agar mencapai era yang lebih maju.


“Kampanye offline dari divisi acara dilaksanakan di kampus, untuk kampanye offline tetap bisa menjaga marwah, nanti bisalah eranya agar lebih maju lagi.” Pungkas Nur Iskandar.



Reporter Lapangan: Alma Yashifa, Elsafira Eka, Lubna Laila dan Muhammad Khairu Tamam

Editor: Pandika Adi Putra


Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post