Gelombang BTA-PPI 2022, Ketua Ma’had: Memang Pengawasan Berkurang

 

Pelaksanaan Ujian Tulis Ujian BTA-PPI gelombang 2A di Auditorium Utama UIN Saizu. (Dok. LPM Saka)


Purwokerto, LPM Saka – "Ujian tulis dalam program baca tulis Al-Qur’an dan praktik pengamalan ibadah (BTA-PPI) dinilai kurang dalam hal pengawasan”, hal itu disampaikan langsung oleh  K. H. Nasrudin, M. Ag. selaku Ketua Ma’had Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto saat memberikan keterangan pada Rabu, (22/06/2022) di ruang kerjanya. Pasalanya ujian tulis BTA-PPI gelombang 2 tahun 2022 dilaksanakan sesuai arahan dari pimpinan rektor yaitu di Auditorium utama UIN Saizu dan Gedung Student Centre (GSC).


“Kami telah koordinasi terkait tempat dengan fakultas, tetapi tidak bisa karena masih ada beberapa dosen yang melaksanakan kelas. Kemudian setelah koordinasi dengan rektor ujian dilaksanakan di Auditorium dan GSC”, tutur Ketua Ma’had.


Ujian BTA-PPI gelombang 2A-B  tahun 2022 telah usai dilaksanakan pada Senin-Rabu (20-22/06/2022) dan Kamis, (30/06/2022) lalu. Sistem pelaksanaan ujian pada gelombang 2A-B sedikit berbeda dari sistem sebelumnya, hal itu dirasakan langsung oleh Rifai Fatih Fuadin, salah satu mahasiswa yang melaksanakan ujian pada gelombang ini.


“Informasi pelaksanaan dari ma’had terlalu mendadak, jadi kurang dalam persiapan ujian. Selain itu, pendataan rekomendasi mahasiswa juga tidak jelas dan pelaksanaanya yang seperti kurang persiapan”, Ungkap Rifai Fatih Fuadin. 


Selain itu, Rifai Fatih Fuadin menambahkan terkait pelaksanaan ujian tulis yang kurang pengawasan. Sehingga kualitas ujian tulis dalam gelombang ini menurun.


“Ujian tulis yang dilaksanakan di Auditorium utama dan Gedung Student Centre sangat kurang pengawasan jadi banyak mahasiswa yang bisa bekerja sama saat mengerjakan soal”, tambah Rifai Fatih Fuadin.


Ketua Ma’had, Nasrudin menerangkan bahwa perbedaan sistem pelaksanaan itu terjadi setelah adanya koordinasi langsung dengan pimpinan yaitu Rektor dan Wakil Rektor III.


“Pelaksanaan ujian BTA-PPI dalam schedule academic dilaksanakan setelah Ujian Akhir Semester, akan tetapi setelah kordinasi dengan pimpinan meminta untuk dimajukan. Kemudian hasil rapat rektor dan wakil rektor III, yaitu diajukan sebelum UAS saat hari tenang”, jelas Nasrudin.


Selain itu, terkait alur sistem dan pendataan rekomendasi mahasiswa dari pondok yang terjadi kekeliruan juga diungkapkan langsung oleh ketua Ma’had.


“Sistem  rekomendasi itu kita meminta data di pondok pesantren dari bulan Maret sampai April, kemudian kami lakukan rekap data dan direvisi kembali oleh pondok”, Terang ketua Ma’had.


Walau sudah melakukan rekap data, ternyata masih ada banyak mahasiswa yang belum terdaftar dalam rekomendasi yaitu dari Pondok pesantren El-Fira dan Darussalam. Ketiadaan data itu terjadi karena kesalahan dari perekap data Ma’had.


“Terkait hal itu, memang kesalahan murni dari perekap yang tidak sengaja terlewat  rekapan sebanyak satu sheet, tapi sudah kami perbaiki dan bagi yang belum akan diangkut pada gelombang selanjutnya”, tutup Nasrudin.


Reporter: M. Khairu Tamam dan Novia Wiwit Noer Alfizah

Editor: Pandika Adi Putra

 


Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post