Lestarikan Budaya Lewat Lomba Karawitan Tingkat SMP-SMA se-Barlingmascakeb

Kompetisi karawitan yang diikuti oleh siswa-siswi SMP/MTS sederajat dan SMA/MAN sederajat se-Barlingmascakeb. (Dok. Panitia)

Purwokerto, LPM Saka – Gebyar Budaya bertajuk “Sirama” diselenggarakan atas keresahan-keresahan yang disampaikan para Seniman bahwa terdapat banyak sekolah yang menyediakan fasilitas gamelan namun tidak difungsikan secara optimal dan terbengkalai. Acara tersebut digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karawitan Setya Laras UIN Saizu Purwokerto.

Gebyar Budaya yang merupakan kompetisi karawitan diselenggarakan pada Minggu, (10/12/2023) di Auditorium UIN Saizu Purwokerto diikuti oleh siswa-siswi se-Barlingmascakeb tingkat SMP/MTS atau yang sederajat dan SMA/MAN atau yang sederajat.

Senada dengan para Seniman, Ketua pelaksana, Apri Yuliana mengkhawatirkan pelestarian budaya lokal yang dihadapkan dengan tantangan budaya-budaya baru.

“Dengan fasilitas yang ada, sangat disayangkan apabila tidak dioptimalkan terlebih budaya ini dapat tergeser dengan budaya baru apabila tidak dilestarikan” ungkapnya.

Kompetisi karawitan yang mengangkat tema “Tumbuhkan Generasi Cinta Budaya” bertujuan untuk menumbuhkan semangat melestarikan budaya kepada siswa-siswi tingkat SMP/MTS atau yang sederajat dan SMA/MAN atau yang sederajat terkhusus siswa-siswi se-Barlingmascakeb.

Kompetisi karawitan yang diikuti oleh siswa-siswi SMP/MTS sederajat dan SMA/MAN sederajat se-Barlingmascakeb. (Dok. Panitia)

“Menang atau kalah dalam kompetisi merupakan hal yang wajar, namun setidaknya mereka telah berlatih dan turut berkontribusi melestarikan budaya kita” jelas Apri.

Dosen Seni Budaya, Fajri Subhan Sinaga juga mengungkapkan urgensi pelestarian budaya yang harus ditanamkan oleh generasi muda.

“Seni Karawitan Banyumas ini merupakan seni yang teramat agung, sebagai generasi penerus bangsa, melestarikan budaya ini sudah menjadi kewajiban kita” jelas Fajri saat mewakili pembina UKM dalam membuka acara Kompetisi Sirama.

Lebih lanjut ia menjelaskan budaya tersebut dapat berkembang dan perlunya menanamkan toleransi apabila terdapat perbedaan di dalamnya. Sebab, budaya tersebut merupakan budaya milik bersama yang terdapat nilai-nilai universal.

Gebyar budaya UKM Karawitan Setya Laras merupakan program tahunan yang senantiasa dikembangkan dan diinovasikan dalam menjaga budaya-budaya Banyumasan. Konsep kompetisi karawitan menjadi kali pertama hadir dalam jejak Gebyar Budaya yang juga dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi UKM Karawitan Setya Laras.

Fajri menyampaikan apresiasi pada pihak-pihak yang telah mensukseskan acara dan menyambut kedatangan tamu untuk menikmati Gebyar Budaya berupa Kompetisi Sirama.


Reporter: Amri Ulkhusna, Muhammad Agung dan Nafisa Muhammad Toha

Editor: Jasmine Azzahra


 

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post