Olimpiade Seni Islam Ke-8: Transformasi Era Disrupsi dengan Eksistensi Islami Memikat Generasi Milenial

Olimpiade Seni Islam Ke-8 yang diselenggarakan oleh UKM PIQSI pada Jumat-Sabtu, (5-6/01/2024)

Purwokerto, LPM SAKA- “sama halnya dengan tujuan PIQSI sendiri, acara ini diselenggarakan untuk membumikan dan mengembangkan nilai-nilai al-Qur’an dan Islam dengan cara seni Islami”. Hal tersebut disampaikan oleh Agus Setiawan selaku Ketua Pelaksana Acara Olimpiade Seni Islam yang diselenggarakan oleh UKM PIQSI UIN Prof. Kh. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Jum’at (5/1/24).


Lebih lanjut, Agus menegaskan pemilihan tema ”Transformasi Era Disrupsi dengan Eksistensi Islami” dalam OSI (Olimpiade Seni Islam) tahun ini memiliki makna, terciptanya generasi milenial Islami yang mengikuti tuntutanan Rasulullah SAW di era gempuran masa kini.


Acara ini diselenggarakan dua tahun sekali dan tahun ini merupakan OSI yang ke delapan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini digelar secara nasional dengan dua lomba yaitu Festival Da’i dan Musabaqoh Tilawatil Qur’an.


Olimpiade Seni Islam Ke-8 dibuka untuk umum dengan syarat peserta berusia 17-24 tahun dan dikenakan HTM sebesar Rp 100.000 untuk tiap lomba. HTM tersebut sebagai dana terselenggaranya acara yang dikembalikan kepada peserta dalam bentuk makan, dan sejumlah fasilitas pendukung. 


”Untuk peserta sendiri kebanyakan dari Jawa Barat, yang paling jauh dari Bengkulu dan Gorontalo,” ungkap Agus.


Pembina UKM PIQSI, Musta’in mengatakan bahwa acara ini diselenggarakan untuk menjalin silahturahmi antar UKM se-Indonesia yang berkaitan dengan ke nilai-nilai al-Qur’an. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan  kualitas pembinaan yang dilaksanakan masing-masing UKM. 


”Dengan terselenggaranya acara ini Saya berharap dapat menghasilkan qori-qori’ah dan da’i-da’i khususnya dari UIN SAIZU, agar terlatih dalam menghadapi ajang-ajang musabaqoh di luar sana,” ungkap Musta’in.


Salah satu peserta, Indi Nikmatul Kamalia mahasiswa Universitas Muhamadiyah Purwokerto mengungkapkan dalam persiapannya ia perlu menjaga beberapa hal seperti menjaga kondisi fisik dan kualitas suara.


”Saya berharap kedepannya untuk acara OSI sendiri pesertanya dapat lebih ramai, selain itu jumlah kejuaran lomba lebih diperbanyak lagi,” tutur Indi.




Reporter :     Desti Syefi dan Nafrotul Izza
Penulis    :     Nafisah Az Zahra

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post