Sumber: Google
Keamanan kampus menjadi salah satu aspek terpenting dalam memilih universitas yang akan dijadikan sebagai sarana untuk menuntut ilmu. Adanya sistem keamanan yang memadai, dapat menciptakan proses belajar mengajar kondusif dan lingkungan nyaman bagi seluruh civitas akademika. Namun, sangat disayangkan sejumlah mahasiswa kerap mengeluhkan lemahnya sistem keamanan UIN Saizu Purwokerto.
Dampak Minimnya Keamanan Kampus
Beberapa waktu yang lalu, aki motor salah satu mahasiswa kedapatan dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dialami oleh Aufa, mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam pada Kamis (25/04/2024). Kehilangan ini bermula ketika korban telah menyelesaikan kegiatannya di kampus. Saat hendak mengambil motor yang terparkir di sekitar Laboratorium Dakwah, mesin motor tidak bisa menyala. Ketika dicek oleh montir, ternyata aki motor sudah tidak ada.
Menanggapi hal ini, korban mengatakan “Percuma laporan ke petinggi kampus, pasti hasilnya sama aja. Bahkan kemarin udah sempet ada pengajuan CCTV dari tahun 2011 sampai 2024 tapi ngga ada realisasi sama sekali”. Menurutnya, pihak kampus kurang menanggapi adanya laporan kehilangan tersebut.
Kasus pencurian di area parkir motor juga dialami oleh beberapa mahasiswa seperti pencurian helm kisaran 2 bulan yang lalu. Banyaknya kasus kehilangan di area parkir sudah seharusnya segera ditindaklanjuti dan diantisipasi dengan melakukan pemasangan CCTV di area parkir. Tidak hanya di area parkir, kasus kehilangan juga dialami oleh UKM Teater Didik yang kehilangan 3 lampu pentas senilai 1 juta lebih per item pada liburan Idul Adha tahun 2022 dan komputer UKM Olahraga pada libur semester ganjil 2023. Lagi-lagi tidak ada tindak lanjut dari pihak kampus. Pihak satpam kampus pun menolak untuk bertanggung jawab atas kehilangan barang tersebut. Sangat disayangkan CCTV hanya dapat menyimpan file rekaman selama satu minggu saja dan setelahnya hangus.
Peningkatan Sistem Keamanan Kampus
Bukan hanya sebagai kewajiban, sistem keamanan kampus merupakan kebutuhan esensial yang digadang-gadangkan oleh warga kampus dalam memilih universitas yang akan menjadi tujuan. Meningkatkan keamanan kampus menjadi tanggung jawab seluruh civitas akademika meliputi pihak rektorat, dosen, mahasiswa, staf dan penjaga keamanan kampus.
Dalam meningkatkan sistem keamanan kampus, perlu adanya kesadaran keamanan dan edukasi terkait pentingnya sistem keamanan. Pada kasus kehilangan sebelumnya, dapat menjadi respon untuk mencegah kejadian yang berulang dan kunci dalam peningkatan keamanan, baik yang dilakukan oleh patroli keamanan maupun penambahan fasilitas keamanan yang terdapat di Kampus Hijau Purwokerto. Misalnya saja pemanfaatan pos satpam yang terbengkalai di sekitar gedung Fakultas Tarbiyah dan gedung UKM. Selain itu, penambahan petugas keamanan dan pemberlakuan patroli di seluruh area kampus tidak hanya dilakukan ketika terdapat laporan kehilangan saja, melainkan memberlakukan patroli terjadwal.
Meskipun dari pihak kampus telah memfasilitasi palang pintu untuk akses keluar masuk, keberadaanya justru belum sepenuhnya berhasil dalam mencegah terjadinya kasus pencurian karena ketika keluar masuk kampus seseorang hanya perlu menekan tombol dan pintu otomatis akan terbuka. Selain itu, penggunaan palang pintu akhir-akhir ini juga sudah jarang diberlakukan.
Pada era perkembangan teknologi saat ini, pemasangan CCTV menjadi salah satu aset yang berharga dalam menjaga keamanan kampus untuk memudahkan menindaklanjuti kasus pencurian yang terjadi. Kurangnya fasilitas kampus seperti CCTV menjadikan kasus pencurian sulit untuk ditindaklanjuti oleh pihak berwenang dan tidak segera terselesaikan. UIN Saizu dapat menilik sistem keamanan UIN Walisongo, dimana adanya pemberlakuan palang pintu otomatis yang akan print out slip parkir ketika palang terbuka bagi pengunjung kampus. Sedangkan dosen dan mahasiswa menggunakan kartu parkir khusus. Penggunaan palang pintu juga diberlakukan untuk akses keluar masuk dengan penambahan kamera CCTV. Dengan begitu, kasus kehilangan di kampus dapat terhindari.
Penulis: Nadia Naila Sifa dan Redita Suci
Reporter: Umi Amalia, Niken Indah, dan Nafisah Azzzahra
Editor: Syakira Alya Kamila
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?