BTS dan Kesustraan yang Sukar Dipisahkan
Sukses
menjadi superstar dunia bukan perkara mudah. Hal tersebut juga berlaku untuk
artis Asia. Namun, Bangtan Boys atau lebih akrab dengan BTS ini sukses
menunjukan bahwa orang Asia dapat menembus pasar musik dunia. Karir mereka
mulai meroket sejak meluncurkan album Wings
pada 2016. Tidak hanya itu, album Map of
The Soul: Persona yang dirilis pada 2019 juga berhasil masuk Chart
Billboard Hot 200. Di mana Billboard merupakan chart musik paling bergengsi di
dunia. Seiring berjalannya waktu, BTS terus menunjukan eksistensi mereka dengan
konsisten menduduki puncak Chart Billboard. Bahkan, pada 2018 lewat Album Love Yourself: Tear dan Love Yourself: Answer, mereka berhasil
meraih puncak Billboard.
Mengusung genre emo hip-hop, lagu utama dari album Love Yourself:
Tear yaitu “Fake Love”
berhasil ditonton 35,9 juta penonton pada 24 jam
pertama. Catatan tersebut menjadikan BTS sebagai grup K-Pop pertama yang
berhasil mendapatkannya. Seolah tidak puas dengan rekor tersebut,
perilisan Music Video (MV) lagu “Idol” yang tak lain lagu utama album Love Yourself: Answer mampu
mematahkan rekor Taylor Swift. Yakni dengan 45 juta penonton pada 24 jam
pertama, sehingga menjadikan BTS sebagai artis yang MVnya paling banyak ditonton
di YouTube.
Hingga kini, Boy Group Korea naungan Big Hit Entertainment telah
menggelar World Stadium Tour layaknya musisi top dunia. Bahkan, penjualan tiket
di Wembley Stadium (London), Stade
de France (Paris), Rose Bowl Stadium (Los Angeles), Soldier Field (Chicago),
Metlife Stadium (New Jersey), dan Brazil Allianz Parque (Sao Paulo) sukses terjual habis dalam hitungan menit.
Sejak itu, media menjuluki BTS sebagai “The World’s Biggest Boyband”.
Di balik kesuksesan BTS dan albumnya, ternyata mereka terinspirasi
dari berbagai literatur yang mereka baca. Seperti yang diketahui, BTS dikenal sebagai
artis yang membuat lagu dan album mereka sendiri. Itulah mengapa setiap album
yang mereka buat memiliki makna yang dalam dan menarik perhatian. Berikut beberapa
literature yang berhasil dihimpun:
1.
Demian (Hermann Hesse)
Herman Hesse merupakan seorang pelukis, penyair,
sekaligus novelis berkewarganegaraan Jerman. Karya-karya dari Herman
mendapatkan beberapa penghargaan nobel dalam sastra pada 1946. Salah satu buku
yang menginspirasi konsep album BTS ialah novel Demian. Novel ini menceritakan tentang
proses menuju dewasa dari seorang anak yang bernama Emil Sinclair. Si tokoh mengalami
kondisi pergolakan fisik dan batin secara berangsur-angsur. Suatu
hari, Sinclair didatangi oleh Franz Kromer, seorang berandalan yang jauh lebih tua
darinya. Sinclair menceritakan cerita palsu tentang aksi heroiknya dalam mencuri
beberapa apel. Kisah yang awalnya dimaksudkan untuk menghibur Kromer malah membuat
Sinclair terjerat dan diancam berbagai hal.
Semua ancaman itu
langsung hilang ketika Emil Sinclair bertemu dengan Max Demian, pertemuannya dengan
Demian terus berlanjut karena Sinclair merasa Demian memberikan pengaruh
positif untuknya. Namun, pertemuan
Sinclair dengannya tiba-tiba berakhir ketika Demian menghilang tanpa jejak. Sejak
itu Sinclair menjadi kacau balau, ia melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Di tengah
kacaunya kehidupan ia dipertemukan lagi dengan Demian dan Frau Eva, Ibu dari Demian.
Sinclair jatuh hati kepada Frau Eva karena kebaikan dan kecantikan hatinya. Di
akhir cerita, Demian dan Sinclair bertemu lagi setelah terjadinya peperangan. Mereka
berdua terbaring di ranjang sebuah rumah sakit.
Pergolakan fisik
dan batin Sinclair dijadikan konsep di setiap lagu BTS pada album Wings, seperti
a. “Lie”
Mengenai Sinclair
yang melakukan kebohongan pada orang tuanya
b. “Stigma”
Mengenai Sinclair yang berbuat hal-hal tidak
terpuji
c. “Begin”
Mengenai Sinclair
yang memulai masa remajanya bersama Demian
d. “Blood
Sweat and Tears”
Menjelaskan seluruh
dari perjalanan kehidupan Sinclair dan Demian.
2.
The Art of Loving (Eric Fromm)
Eric
Fromm merupakan seorang psikologi sosial, psikoanalis, sosiologi, humanism,
sosialis demokrat, dan filsuf berkebangsaan Jerman. Salah satu karyanya yang
paling terkenal adalah “The Art of
Loving” (seni untuk mencintai/memaknai hakikat cinta). Karya tersebut
dijadikan sebagai ide konsep album Love Yourself: her, Love Yourself: Tear, dan
Love Yourself Answer. Berikut rinciannya:
a.
Love Yourself: Her
Menceritakan
mengenai rasa cinta terhadap pujaan hati. Di mana cinta dianggap bukanlah kebetulan.
b.
Love
Yourself: Tear
Menggambarkan momen
keraguan atas diri sendiri yang kadang dirasakan setiap individu. Momen keraguan
itu bisa datang darimana saja, seperti ketika cinta yang bertepuk sebelah tangan
atau tak sesuai dengan harapan.
c.
Love Yourself: Answer
Menjawab dari seluruh
album Love Yourself sebelumnya. Akhir dari keseluruhan hidup adalah bagaimana mencintai
diri sendiri secara nyata. Kita kadang membandingkan diri kita dengan orang
lain yang membuat diri menjadi mudah depresi karena tak sebanding.
3.
The One
Who Walk Away from Omelas (Ursula K. Le Guin)
Ursula
K. Le Guinlahir lahir di California, Amerika Serikat pada 21 Oktober 1929.
Ia adalah penulis novel, dongeng anak-anak, dan cerita pendek. Genre utamanya adalah
fantasi dan fiksi ilmiah. “The One
Walk Away from Omelas” merupakan
salah satu cerita pendek (cerpen) karyanya. Cerpen ini mengisahkan tentang bagaimana
kehidupan orang-orang tanpa pemerintah yang mengatur mereka bisa bahagia. Di mana
tidak ada peperangan maupun mengorbankan sesuatu. “The Ones Who Walk Away From Omelas” ini
memberikan realita bahwa “alam mimpi” tidak ada. Kehidupan merupakan keseimbangan
antara kesedihan dan kebahagiaan. Dalam album You Never Walk Alone milik BTS, mereka mengambil kisah kehidupan
dalam cerita tersebut, khusunya pada lagu yang berjudul “Spring Day”. Di mana pada
akhirnya mereka menentukan kebahagiaan dan kesedihan sendiri hingga akhir hayat.
4.
Into the Magic Shop (James R. Doty)
James
R. Doty merupakan penulis buku “Into
the Magic Shop” ialah seorang ahli
syaraf yang cukup terkenal dengan buku-buku medis karyanya. Judul lengkap dari buku
ini yaitu “Into the Magic Shop: A
Neurosurgeon’s Quest to Discover the Mysteries of the Brain and the Secret of
the Heart” yang berisi tentang memoir Dr. Doty di masa mudanya. Ketika itu,
ia mendapatkan pelajaran dari seorang nenek bernama Ruth di sebuah toko alat-alat
sulap (Magic Shop). Di Magic Shop terebut Jim (panggilan kecil
Dr. Doty) mendapatkan pelajaran berharga tentang menenangkan raga dan pikiran,
membuka hati dengan selalu bersikap positif dan membuat tujuan yang ingin dicapai
dalam hidup. Kemudian, berusaha keras dalam memperjuangkannya.
Diciptakan
oleh anggota termuda BTS yakni Jungkook, “Magic
Shop” pertama kali
diperkenalkan dalam teaser “Fake Love” dengan sebuah frasa berbunyi “Magic Shop” adalah teknik
psikodramatik yang menukar ketakutan dengan sikap yang positif. “Magic Shop” diciptakan JungKook sebagai
lagu yang secara khusus ditujukan kepada para penggemar mereka, ARMY. Dalam liriknya,
BTS berharap para penggemar juga dapat membuka hati mereka ketika masalah dating
dan memahami bahwa mereka tidak sendirian, BTS dengan lagu-lagunya akan membersamai
mereka.
5.
Jung's Map of the Soul (Murray
Stein)
Buku
yang menjadi konsep dari album BTS selanjutnya adalah “Jung’s Map of the Seol” karya
Murray Stein. Buku ini membahas tentang penemuan-penemuan Carl Gustav Jung,
seorang psikiater Swiss dan perintis psikologi analitik tentang berbagai hal
yang berkaitan dengan jiwa manusia. Hal tersebut menginspirasi BTS untuk
membuat album Map of the Soul: Persona.
Sebenarnya, buku ini menyampaikan pengetahuan dasar tentang
psikologi Jung. Tidak hanya itu, buku tersebut juga memberikan petunjuk kepada pembaca
bahwa mereka dapat menyembuhkan pikiran mereka. Salah satunya dengan membandingkan
pikiran mereka dengan sembilan area pikiran versi Jung.
“Persona” yang
dijadikan lagu utama dari album BTS ini adalah salah satu sub-bab yang dibahas dalam
buku tersebut. Dr Murray Stein mengatakan bahwa “Persona” ini memiliki hubungan
simetris dengan shadow. Shadow adalah contoh kasus
yang membuat tidak sadar dan berurusan dengan hal-hal tidak mengenakan. Kasus tersebut
juga diikuti oleh konflik moral dan perilaku egois tanpa mengetahui dirinya sendiri.
Tetapi, shadow bukanlah kejahatan.
BTS
dan kesusastraan memang tidak bisa dipisahkan. Sederet buku sastra telah menjadi
inspirasi grup ini dalam karya-karyanya hingga sekarang. Hal tersebut patut diteladani
oleh generasi muda bahwa kesuksesan tidak datang secara cuma-cuma. Sebab,
kesuksesan datang karena usaha dan kesabaran. Karya mereka
yang terinspirasi dari buku ilmiah dan novel-novel klasik seakan menandakan bahwa
membaca buku tidak hanya menjadikan seseorang menjadi berilmu, tetapi juga
orang yang mampu berkarya.
Penulis : Asifa Dea
Editor : Umi Uswatun Hasanah
Referensi
Read
online The Art of Loving https://www.theosophyonline.com/ler.php?id=3859
Read online The One Who Walk Awayhttps://id.bookmate.com/books/NIIO7t5d
https://edition.cnn.com/2019/06/01/asia/bts-kpop-us-intl/index.html diaksespada 1/8/2019 pukul 11.00 WIB
Read Online Jungs Map of Seoul https://id.bookmate.com/books/fjozujSI
Read Online Into The Magic Shop https://www.blinkist.com/en/books/into-the-magic-shop-en
Read online The One Who Walk Awayhttps://id.bookmate.com/books/NIIO7t5d
https://edition.cnn.com/2019/06/01/asia/bts-kpop-us-intl/index.html diaksespada 1/8/2019 pukul 11.00 WIB
Read Online Jungs Map of Seoul https://id.bookmate.com/books/fjozujSI
Read Online Into The Magic Shop https://www.blinkist.com/en/books/into-the-magic-shop-en
Post a Comment