Cak Nun Meriahkan Harlah Fakultas Dakwah


Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng pada Senin (06/01/2020) malam/ Foto: Panitia Harlah Fakultas Dakwah. 


Purwokerto, LPM Saka – Ribuan masyarakat tumpah ruah di Lapangan Karanggintung, Sumbang Banyumas pada Senin (06/01/2020) malam. Meski kondisi lapangan sempat terguyur air hujan, mereka tetap antusias mengikuti Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng yang diselenggarakan dalam rangka Hari Lahir (Harlah) Fakultas Dakwah Intsitut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto yang ke-22.

Semula, Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng dijadwalkan Sabtu (30/11/2019). Namun, karena kesehatan Cak Nun tidak memungkinkan, sehingga jadwal yang sudah ditetapkan diundur. Dekan Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto Prof. Dr. H. Abdul Basit, M.Ag. dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih lantaran Cak Nun telah bersedia hadir.

“Kami atas nama Fakultas Dakwah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Cak Nun beserta kru yang telah bersedia hadir di tempat ini,” ungkap Prof Basit.

Tidak hanya itu, Prof Basit juga memberi apresiasi kepada panitia Harlah Fakultas Dakwah. Menurutnya, pantia yang seluruhnya terdiri dari aktivis mahasiswa Fakultas Dakwah, mampu melakukan komunikasi dengan baik. Sehingga, berhasil menghadirkan Cak Nun dan Kiai Kanjeng.

Kemudian, Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng dibuka langsung oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono. Sebelum membuka, beliau sempat mengucapkan selamat kepada Fakultas Dakwah atas usianya yang ke-22.

“Semoga dengan bertambahnya usia akan semakin memantapkan peran dan kontribusi dan komitmen Fakultas Dakwah IAIN purwokerto dalam menghasilkan sarjana-sarjana unggul, islami dan berkeadaban dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman yang rahmatallil’alamin,” ungkapnya.


Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng

Tepat pukul 21:00 WIB Cak Nun dan Kiai Kanjeng naik panggung. Seluruh jama'ah maiyah menyambutnya dengan tepuk tangan. Bahkan sejumlah jamaah yang duduk di depan, langsung mencium tangan Cak Nun. Selanjutnya, Cak Nun menjelaskan pentingnya sinau dengan muroja'ah. Di mana murojaah berfungsi untuk mengingat kembali iman di hati.

Ojo ono sing diliwati tanpo sinau. Makane kita selalu muroja’ah. Dipelajari kembali, selalu setiap hari kita pahami. Iman kita pahami lagi, kita pahami lagi,” jelasnya.

Dalam sinau tersebut, Cak Nun membuat grup yang diambil dari jama'ah. Grup tersebut berfungsi untuk mendiskusikan jawaban dari beberapa pertanyan yang berkaitan dengan dakwah. Kemudian, sejumlah dosen yang ada di panggung diminta untuk menjadi juri dalam presentasi mereka.

Dengan sistem tersebut, menurut Cak Nun, merupakan salah satu upaya merubah pola pikir masyarakat yang beranggapan orang yang di atas panggung lebih pintar dari yang di bawah panggung. Pasalnya, Cak Nun percaya masing-masing jama'ah mempunyai pengetahuan yang beragam.

“Nah malam ini enggak semua pinter. Tapi ada yang tahu A, enggak tahu B. Ada yang tahu B, tapi enggak tahu C. Ada yang tahu C tapi enggak tahu A dan B. Berarti kita harus belajar bareng supaya kita bisa saling menginformasikan ada yang kita ketahui dan bisa menyerap apa yang tidak kita ketahui,” jelas Cak Nun.

Setelah Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng selesai, Cak Nun mengajak seluruh jama'ah untuk bersholawat. Kemudian, ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Rektor IAIN Purwokerto Dr. Moh. Roqib, M.Ag.

Reporter          : Fatih Amrulloh
Editor              : Umi Uswatun Hasanah.

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post