Sugeng Kondur Abah Khariri, Bentuk Cintamu Membekas pada Kami

 



LPM Saka, Purwokerto – Kepulangan Mantan Rektor STAIN Purwokerto periode 2002-2010, Dr. K.H. Khariri Shofa, M.Ag yang akrab disapa Abah Khariri meninggalkan duka yang mendalam. Dikabarkan, Abah Khariri meninggal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Banyumas pada Sabtu (12/09/2020) siang.

Selama hidup, Abah Khariri dikenal sebagai Kiyai, akademisi, dan organisatoris yang mengabdi pada ilmu. Abah Khariri lahir pada 11 September 1957 di Wonosobo, Jawa Tengah. Beliau merupakan anak dari pasangan Alm. Subandi Rachmat dengan Hj. Khotijah yang merupakan seorang pendakwah, akademisi dan organisatoris.

Abah Khariri mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Kalibeber pada 1970, Madrasah Tsanawiyah Negeri Kalibeber pada 1973, Madrasah Aliyah Negeri Kalibeber pada 1976, dan Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (red : kini UIN) serta menjadi sarjana muda pada 1980.

Saat kuliah S1, Abah Khariri aktif di PMII Rayon Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga. Tidak hanya menjadi aktivis biasa, beliau juga menjabat sebagai ketua PMII Komisariat IAIN Sunan Kalijaga pada 1982-1983.

Setelah menyelesaikan S1-nya, Abah Khariri melanjutkan pendidikan ke kota Serambi Mekkah, Banda Aceh. Disana beliau mengenyam pendidikan magister di IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Karir Abah Khariri sebagai akademisi dimulai sejak beliau lulus S1 di Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga. Beliau mulai mengajar di sebuah MTs di daerah Sirau. Kemudian beliau diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada 2001 di STAIN Purwokerto dan menjadi pengajar tetap di Fakultas Syariah IAIN Purwokerto.  

Bahkan, Abah Khariri juga menjabat sebagai Rektor STAIN Purwokerto selama dua periode, yakni periode 2002-2010. Selain dikenal sebagai akademisi, Abah Khariri juga merupakan sosok tokoh Nahdatul Ulama di Banyumas yang kiprahnya tidak perlu diragukan lagi.

Beliau aktif di LDNU Kabupaten Banyumas sebagai Ketua Bidang Pendidikan. Sementara pada 1992-2002, beliau menjadi Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Banyumas, Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Banyumas pada 2007-2012, Wakil Rais Syuriah PCNU Kabupaten Banyumas 2012 hingga sekarang, Wakil Ketua MUI Kabupaten Banyumas 2005-2010, dan Ketua MUI Kabupaten Banyumas periode 2010-2020.


Bentuk Cinta Abah Khariri pada Pendidikan dan Keluarga

Tak hanya pendidikan formal, Abah Khariri juga belajar di Pondok Pesantren. Sejak beliau MTs hingga MAN beliau belajar di Pondok Pesantren yang berada di Wonosobo. Sementara saat mengenyam pendidikan IAIN Sunan Kalijaga, beliau mengaji di Pondok Pesantren Wachid Hasyim.

Sejak muda hingga Abah Khariri tutup usia, beliau hidup dalam suasana Pondok Pesantren. Tidak tanggung-tanggung, pada 2002 Abah Khariri mendirikan Pondok Pesantren Darussalam, Dukuhwaluh Purwokerto sebagai bukti kecintaan terhadap pendidikan dan juga agama.

Sementara di mata santrinya, Abah khariri adalah sosok panutan bagi seluruh santri Pondok Pesantren Darussalam. Terutama karena semangat beliau yang luar biasa dalam mengajar dan mencari ilmu.

“Sesibuk apapun kegiatan Abah diluar sana, Abah pasti menyempatkan untuk tetap mengajar di pondok. Walaupun dalam keadaan kurang sehat, Abah tetap datang ke kelas,” ungkap Puspa Hafsari salah satu santri Ponpes Darussalam ketika dihubungi LPM Saka, Minggu (13/9/2020).

Puspa menambahakan, Abah Khariri merupakan pribadi yang sangat teliti dan juga menyenangkan. Ketika mengajar, Abah juga selalu menyelipkan nasihat dan candaan yang khas bagi santri. “Itu yang membuat kami semangat mengaji bersama Abah. beliau juga pribadi yang ramah sekali kepada santri,” ujar Puspa.

Selain itu, Kyai Khariri juga merupakan sosok ulama yang aktif dalam berbagai bidang. Beliau aktif menghadiri berbagai pertemuan ilmiah, seminar, diskusi, dan mengisi ceramah keagamaan kepada masyarakat di berbagai tempat.

Sederet prestasi diraih Abah Khariri, salah satunya Juara I Lomba Keluarga Sakinah Tingkat Nasional tahun 2014. Dilansir dari laman http://syariah.iainpurwokerto.ac.id/, Abah mengungkap rahasianya berhasil menjadi juara keluarga sakinah. Menurutnya, dalam setiap hal, termasuk dalam berkeluarga butuh adanya konsep yang jelas dan terarah. 

Abah menuturkan, berkeluarga tidak cukup  hanya mengalir begitu saja, akan tetapi perlu ada visi yang jelas serta manajemen yang baik dalam setiap hal, mulai dari merencanakan hidup berkeluarga, memilih pasangan, menjalani hidup berumah tangga, mendidik anak dan hal-hal lainnya.

Sugeng kondur Abah Khariri. Matur sembah nuwun. Semoga khusnul khotimah, amal ibadah diterima Allah SWT dan diampuni semua kesalahannya. Aamiin…


Penulis : Wahid Fahrur Annas
Editor   : Umi Uswatun Hasanah

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post