Komunitas CEO Lakukan Kunjungan Industri di Rumah Sereh Wangi

Komunitas Creative Entrepreneur Organization (CEO) melakukan foto bersama dengan direktur PT Dewara Nusa Jaya Wahyu Baharudin usai kunjungan industri, Minggu (26/9/21)

 

LPM Saka, Purwokerto – Sebanyak 21 mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) yang tergabung dalam komunitas Creative Entrepreneur Organization (CEO) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) melakukan kunjungan industri di Rumah Penyulingan Sereh Wangi Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Minggu (26/9/21).

 

Ketua Komunitas CEO Ayu Komalasari mengungkapkan, kunjungan industri tersebut merupakan salah satu inovasi dari program kerja di tahun sebelumnya.

 

“Insya Allah ini akan menjadi salah satu progaram tahunan untuk kepengurusan CEO berikutnya,” ungkap Ayu saat dihubungi LPM Saka (26/9).

 

Ayu menambahkan, kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana cara memproduksi, mengemas dan memasarkan produk, serta sebagai sarana edukasi dalam bidang ekonomi industri

 

Direktur PT Dewara Nusa Jaya sekaligus pemilik Rumah Penyulingan Sereh Wangi Wahyu Baharudin mengapresiasi kunjungan industri tersebut.

 

"Saya mengapresiasi teman-teman mahasiswa kegiatan ini merupakan awal kalian berjuang apalagi disini dari jurusan ekonomi," terang Wahyu.

 

Ketua panitia kunjungan industri Fira Nisa menjelaskan, rumah penyulingan sereh wangi dipilih lantaran salah satu perusahaan yang di dalamnya tidak hanya berorientasi pada bisnis tetapi juga memiliki nilai sosial.

 

“Kita memilih disini karena selain mendapat ilmu ekonomi dari nilai industri juga ada nilai sosialnya yakni pemberdayaan para mantan narapidana dalam mengelola industri sereh wangi,” tuturnya.

 

Fira berharap dengan kunjungan industri tersebut dapat menambah wawasan mahasiswa ekonomi terkait perindustrian, minat kerja, tata cara kerja perusahaan, dan termotivasi untuk terus bergerak menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan.

 

"Bukan hanya dari segi ilmunya saja melainkan terjun langsung, bergerak untuk praktek dalam bidang bisnis di kehidupan sehari-harinya," pungkasnya.

 

 

Pemberdayaan Eks Narapidana

 

Tantangan terbesar dari eks narapidana adalah sulitnya memperoleh pekerjaan karena stigma di masyarakat. Sejak 2019 PT Dewara Nusa Jaya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Program Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan di bidang budidaya tanaman atsiri dan manufaktur.

 

Pengelola rumah sereh wangi sekaligus staf PT Dewara Nusa Jaya, Sendi menerangkan, orang yang sudah keluar dari tahanan memiliki banyak hambatan sosial.

 

“Selain itu, membantu pemerintah dalam menekan kriminalisme tumbuh lagi. Karena dalam pandangan kami, orang yang sudah pernah melakukan cenderung bisa melakukan lagi kalau tidak segera di tangani,” terangnya saat ditemui LPM Saka (26/9).

 

Saat ini terdapat 20 eks narapidana yang sedang dibina. Mereka memperoleh beberapa jenis pelatihan seperti pengolahan lahan, penanaman, pemanenan, penyulingan, dan produksi produk manufaktur. Di sisi lain, warga binaan juga akan mendapat upah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

“Nanti kalau sudah terampil mereka akan mandiri mencari pekerjaan sendiri atau kita rekrut menjadi karyawan,” lanjutnya.

 

Program Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) tersebut mendapat apresiasi dari Ditjenpas Kemenkumham pada 2020. Direktur PT Dewara Nusa Jaya Wahyu Baharudin menjelaskan, penyulingan minyak atsiri tersebut memanfaatkan lahan milik Lapas Purwokerto seluas 4 hektar. Penyulingan dengan kapasitas 250 kg daun sereh per hari menghasilkan minyak sebanyak 2 liter.

 

"Kami juga memiliki rumah penyulingan di Nusakambangan yang kapasitasnya 10 ton penyulingan per hari dengan hasil minyak 1 persen," ungkapnya.

 

Rumah Penyulingan Sereh Wangi milik PT Dewara Nusa Jaya telah bekerja sama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto untuk memberdayakan eks narapidana atau warga binaan. Selain di Banyumas, program peyulingan minyak sereh wangi juga dilakukan di Cilacap, Nusakambangan, dan Kota Agung Lampung.

 

“Hasilnya ada yang kita jual sebagai minyak murni, ada juga minyak turunan yang bisa diolah untuk hand sanitizer, karbol, bio fuel, hingga kosmetik," tambahnya.

 

Anton (39), salah satu warga binaan asal Kelurahan Kober, Purwokerto Barat merasa bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan yang disukainya di rumah sereh wangi.

 

“Saya sudah disini selama 3 tahun. Alhamdulillah jadi mendapat banyak pengalaman dan penghasilan juga,” tutupnya.

 

 

Reporter          : Zahrotul Mawaddah

Editor              : Ulfatul Khoolidah

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post