Bupati Banyumas Menyetujui Semua Tuntutan, Terjadi Perbedaan Pandangan Politik

Foto Bagus Adi Kusuma (Korlap) saat diwawancarai media 

Purwokerto, LPM Saka - Bupati Banyumas telah menyetuji semua tuntutan yang dilayangkan oleh massa aksi yang tergabung dalam aliansi Semarak Banyumas. Akan tetapi terjadi perbedaan politik di antara berbagai lembaga yang tergabung sehingga sempat terjadi adu mulut di depan Kantor DPRD Banyumas. 


"Saya setuju atas 5 tuntutannya  saya ikuti aturannya, sini saya tanda tangan, terimakasih", jelas Achmad Husein saat menemui massa aksi.


Setelah Pemkab Banyumas menandatangani dan kembali masuk ke dalam kantor DPRD, terjadi perbedaan pandangan politik antara  Himpunan Mahasiswa Islam dengan beberapa Ketua BEM Universitas di Purwokerto.


“Jadi di terakhir ada perbedaan pendapat, jadi tuntutan kita jelas. Kita mendesak Pemkab Banyumas untuk menyetujui tuntutan awal kita, dan Alhamdulillah tuntutan kita disetujui tapi ada beberapa pihak yang tidak sepakat untuk tuntutan kita yang cukup ditandangani saja", jelas Bagus Adi Kusuma saat diwawancarai LPM Saka.


Salah satu anggota Himpunan Mahasiswa Islam menyampaikan ketidak puasannya jika tuntutan hanya ditandatangani saja oleh Bupati tanpa adanya jaminan atau bukti yang konkret bahwa akan diusulkan ke pemerintahan pusat.


“Kita pertanyakan dari hasil aksi kita ini, bagaimana tindak lanjut yang akan diberikan oleh pemerintahan kabupaten banyumas. Kita jangan berhenti pada tataran ditanda tangani tanpa adanya jaminan bahwa tuntutan yang kita sampaikan akan diusulkan ke Lembaga pembuat kebijakan nasional. Persetan bupati dan pemerintah tanpa adanya tindak lanjut dari Pemkab Banyumas”, teriak salah satu orator dari HMI.


Bagus Adi Kusuma selaku Korlap aksi merespon hal itu, bahwa Pemkab Banyumas bukan pemangku kebijakan nasional sehingga penyampaian aspirasi dan tanda tangan pun sudah cukup.

“Jelas pemkab daerah kabupaten Banyumas bukan pemangku kebijakan atas nasional jadi  mereka menyampaikan sebagai jembatan tetapi yang namanya dinamika aksi ada yang sepakat ada yang kurang”, ungkap Bagus Adi Kusuma


Ia menambahkan bahwa akan terus mengawal tuntutan agar sampai ke pemerintahan pusat.


“Tapi jelas niat kita yang pertama sudah berhasil, tapi kita tidak cukup hanya disitu tetapi kita akan follow up terus tuntutan kita sampai mana”, tambah Bagus.


Sedangkan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)  Saifuddin Zuhri Purwokerto telah meninggalkan lokasi aksi sejak 1 jam sebelum aksi selesai tepatnya pukul 4 sore. Hal itu dikarenakan bahwa adanya kesepakatan bahwa jika tuntutan diterima dan ditandatangani, maka massa UIN Saizu akan segera mundur.

Foto Massa Aksi dai UIN Saizu yang berjumlah sekitar 270 mahasiswa

“Konsolidasi kita bersama temen-temen se-Banyumas Raya kita yakin semuanya pasti punya kesepakatan bersama dengan universitas masing-masing. Kalau dari UIN Saizu sendiri ketika tuntutan itu sudah ditandatangani ya sudah berarti kami mundur setelah tuntutan tercapai”, jelas Triyani selaku Ketua Dema UIN Saizu Purwokerto. 


Reporter: Aida Fitriani, Alma Yashifa, Elsafira dan Lubna Laila
Editor: Pandika Adi Putra dan Mukhammad Khairu Tamam

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post