Mapan Sebelum Lulus

 

Ilustrasi: Pandika Adi Putra

Ini tentu sangatlah umum yang menjadi sebab ketar-ketirnya mahasiswa ketika menginjak semester menengah keatas. Ya, mau cepat lulus tapi sumber pendapatan belum ada.


Menurut saya, itupun sangatlah wajar dan umum terjadi. Ketika seseorang sudah berumur 20-an rasanya kurang pantas jika terus-terusan meminta uang jajan kepada orang tua. Tapi ya mau bagaimana lagi jika kita berada diposisi itu, belum mendapatkan penghasilan sendiri dan kebutuhan tetaplah menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi, bukan? Bagaikan pepatah, hidup segan, matipun tak mau wkwk.


Jika seseorang berhasil memecahkan masalah itu sebelum lulus, maka dia termasuk orang yang bisa dikatakan beruntung. Yaa.. jika belom bisa mapan sebelum lulus minimal kita bisa mapan setelah lulus. Jangan sampai setelah lulus lama pun kita tidak bisa mendapatkan penghasilan sendiri.


Loh apakah mapan sebelum lulus itu penting? Lalu apakah itu harus masuk target capaian kita (mahasiswa) yang sangat harus kita sukseskan dalam waktu dekat? Ohh tentu itu menjadi hal yang cukup penting bagi kita. Lalu kalau kita belom mapan dan kita sudah mau lulus bagaimana? Apakah kita sebaiknya menunda kelulusan dengan menunggu mapan dulu? Yaa, bukan begitu juga konsepnya, kalo itu, namanya menyusahkan orang tua.


Lalu bagaimana dengan kondisi seperti sekarang yang sangatlah susah mencari sebuah pekerjaan. Puluhan ribu mahasiswa yang diwisuda tiap tahun tetapi hanya ada puluhan lapangan pekerjaan yang tersedia. sebagai mahasiswa kita juga menjadi harapan besar orang tua kita. Lalu bagaimana solusinya?


Oke, kembali lagi kepada pembicaraan pertama yaitu kata kuncinya mapan, bukan mendapatkan pekerjaan yang dibuka perusahaan. Tapi kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri apapun itu yang penting bisa menghasilan uang untuk memenuhi kebutuhan, tentunya tetap dengan cara yang halal.


Toh pemerintah juga tidak diam soal itu. Pemerintah sudah menyediakan pelatihan berbasis online seperti program prakerja yang bisa diikuti oleh semua kalangan. Program tersebut diadakan pemerintah supaya masyarakat memiliki skill serta kreatifitas sehingga tidak bergantung dengan lapangan pekerjaan yang ada, namun bisa menciptakan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Selain prakerja, ada juga program berbasis offline “merdeka belajar” yang dirintis pemerintah untuk para pelajar, ya itupun bertujuan supaya masyarakat terutama pelajar memiliki kreatifitas dan skill tersendiri. Lalu di kampus pun banyak ekskul yang dimana dapat digunakan untuk meng-upgrade skill kita.


Jadi sebisa mungkin kita harus bisa mempunyai penghasilan sendiri sebelum lulus. Apalagi sebagai mahasiswa yang memiliki julukan "Agent of change" harus mengurangi pemikiran bahwa pekerjaan itu ya bekerja disebuah perusahaan. Tetapi kita harus mempunyai skill dan menciptakan lapangan pekerjaan yang berguna bagi masyarakat sekitar.


*) Baha'ul Labib, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2019 (Kontributor)


Editor: Mukhammad Khairu Tamam

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post