Sajak Pandika Adi Putra - Mata Ratu

Ilustrasi: Pinterest.com 

Mata Ratu


Jika aku menulis puisi

Lantang, keras, melawan terang-terangan

Sampai tangan menggantikan pena

Darah jantung menggantikan tinta


Mungkin pada suatu malam

Aku akan terseret dan ditangkap

Menjauh dari halaman puisi-puisi

Mendekat pada ujung penaku


Mereka tahu, 

Aku bukan penyair cinta

Tapi pencipta puisi mata

Mata-mata jiwa busuk yang melekat


Lihatlah wahai penampuk tertinggi

Yang kau tampuk ingin melihat

Tahta yang seharusnya kau serahkan

Diserahkan, bukan dimanfaatkan


Ayahmu pasti bangga

Putrinya menjadi ratu

Bertahta nan penting

Tapi hilang diwaktu genting


Ibumu tentu terharu

Cah ayu lulus tepat waktu

Diwaktu yang seharusnya

Kau berhenti pula menjadi ratu


Kini saatnya kau membeli buku baru

Tergantung dirimu ingin tulis puisi

Atau kau diamkan tetap menjadi suci


Prigi Gunung,  2022


Budak Akademis


Kau suruh aku kuliah

Katamu itu penting

Penting untuk siapa?

Untuk pembangunan negeri?


Kau suruh aku membaca

Menjadi kutu dalam halaman buku

Tapi kau tutup pengetahuan

Sebatas kalimat bacaan


Lantas apa yang kau rencanakan?

Kuliah untuk negeri?

Nyatanya banyak orang tidak kuliah

Tapi bisa menciptakan inovasi


Lantas apa yang kau mau?

Membaca demi pengetahuan?

Diam di rak rak buku teori

Tanpa bersosial dengan harapan orang


Mati kau,

Otak kadal

Kau arahkan aku

Sebatas budak akademis


Kober, 13 Oktober 2022


Lengan Malam Puan


Cepat Kembali pada rumah dinding putihmu, puan

Masuk pada atap yang tersusun dari bata merah

jendela halaman rumah hangat menatap

Yang sengaja dibuat untuk menunggu dirimu kembali


Disahuti dingin malam 

Menjelma penghangat rasa

Tekuk memeluk tungkuk kepalamu

Hangat sampai malam pulang ke rumah abadi


Pada malam pulang

Yang entah waktu belum memutuskan

Antara kita berdua di bawah malam

Syahdu mengisahkan cerita cinta

penuh berhalaman-halaman buku


Kembali puan,

Sebelum lengan kita semakin jauh

Tak bertemu jari jemari manismu

Kutungggu puanku di ujung jendelaku


Gribik Wetan, 2022


Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post