Merayu Ilahi, Puisi Nabil Rifqi Nidhomi

Ilustrasi: Pinterest

Merayu Ilahi 

(1)
Menapak ukur ruas prasasti
Ia hampa memaki nyala mentari
Samar-samar,
Hati menelisik
Terbuai sisa nan sia nestapa

Acuh.. 
Jiwanya tersungkur hebat!
Tata katanya berderai lebat!
Entah sedalam apa
Ia turuti thaghut duniawi

(2)
Satu, dua..
Gemericik sisa mengalir
Bernuansa dalam embun dedaunan
Seserakan ikut berdansa
Sebab upaya mantra penghapus dosa

Gerbang rayuan ilahi,
Kian-kian terbuka
Pada sisi jurang nestapa

Ia, melantun serangkaian sabda
Dengan langkah buta
Di ambang angan gulita

(3)
Hujan deras
Tapak menimba,
Tanda taman-taman menyongsong angkasa

Sesenggukan ia bertanya
"Kepada siapa?"
Lantas, dua mata terbalut manik dunia
Jauh tak dipandang
Jalan-jalan bertemu buntu 

Sekian,
Rayuan ilahinya
Bersua pada lorong sesal dan dosa
Harap-harap berkicau merdu

Hilang purbasangka 
Lentera menyala-nyala
Jawab harap dan sabda
Disambut hangat rahmat-Nya

Majenang, 2 Januari 2023 


Penulis: Nabil Rifqi Nidhomi

Post a Comment

Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?

Previous Post Next Post